JENIS KATURANGGAN AYAM ADUAN
Peternakan Si Ciung Wanara
Telah berabad-abad lamanya pemeliharaan ayam sabung dan permainan sabung ayam menjadi kegemaran orang melayu, Birma, Sumatera, Bali, Jawa, dan seluruh suku bangsa nusantara Indonesia. Ayam jantan yang sudah beberapa kali menang sering dijadikan lambang kehormatan bagi pemilik dan seluruh warga desanya.
A. Perbedaan Cara Sabung
Berbeda dengan cara sabung ayam di Bali, sabung ayam di Jawa dan Bangkok tidak mempergunakan senjata tajam/taji pisau. Di Jawa ayam yang diadu boleh bertaji, tetapi tak boleh menggunakan taji pisau. Babak sabung ayam pun hanya 5 ronde. Setiap Ronde 15 menit dengan istirahat 5 menit. Di Bangkok, istirahatnya 15 menit tiap ronde, tetapi jumlah rondenya tak terbatas, pertarungan berhenti bila salah satu pihak lari atau pemiliknya menyatakan kalah.
Pemilik yang baik tak akan membiarkan ayam aduanya yang kalah terluka terlalu parah. Begitu ayamnya akan lari meninggalkan arena, dengan cepat ia akan mengambil ayamnya agar jangan sampai dihajar lagi oleh lawanya. Ayam yang kalah itu tetap di sayang dan di rawat dengan baik sebelum dilatih lagi agar kemampuanya lebih sempurna.
B. Ayam Jago Yang Baik
Orang yang memiliki ayam aduan kelas wahid pasti akan menjaga kemurnian darah ayam aduannya. Ayam aduanya itu pasti akan dikawinkan dengan betina terbaik agar mutu turunanya atau genetiknya setara atau lebih baik. Untuk itu, si pemilik akan mencatat dengan teliti nama-nama silsilah ayamnya sehingga jelas rangkaian keturunanya.
Bentuk fisik, Kemampuan bertarung, Rangkaian silsilah keturunan, pola warna, dan bentuk khas bagian tubuh tertentu akan menunjukkan mutu tertentu. Keadaan lahiriah itu menurut penggemarnya di jawa mencerminkan sifat batin ayam bersangkutan. Dan ilmu untuk mengetahui hubungan antara sifat fisik dan sifat batin itu lazim disebut Katuranggan Berikut ini beberapa sebutan khas pada ayam jago aduan berdasarkan (ules) warna bulu dan ciri-ciri fisiknya.
Di antara macam-macam jago yang disebut dengan khas itu, yang sangat dihargai orang adalah wiring kuning, wiring galih, dan jragem. Menurut pengalaman para penggemarnya, ketiga macam jago itu kalau diadu selalu menyerang terlebih dahulu.
Ayam aduan yang baik juga harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Peternakan si ciung wanara
Ayadu Mania
Telah berabad-abad lamanya pemeliharaan ayam sabung dan permainan sabung ayam menjadi kegemaran orang melayu, Birma, Sumatera, Bali, Jawa, dan seluruh suku bangsa nusantara Indonesia. Ayam jantan yang sudah beberapa kali menang sering dijadikan lambang kehormatan bagi pemilik dan seluruh warga desanya.
A. Perbedaan Cara Sabung
Berbeda dengan cara sabung ayam di Bali, sabung ayam di Jawa dan Bangkok tidak mempergunakan senjata tajam/taji pisau. Di Jawa ayam yang diadu boleh bertaji, tetapi tak boleh menggunakan taji pisau. Babak sabung ayam pun hanya 5 ronde. Setiap Ronde 15 menit dengan istirahat 5 menit. Di Bangkok, istirahatnya 15 menit tiap ronde, tetapi jumlah rondenya tak terbatas, pertarungan berhenti bila salah satu pihak lari atau pemiliknya menyatakan kalah.
Pemilik yang baik tak akan membiarkan ayam aduanya yang kalah terluka terlalu parah. Begitu ayamnya akan lari meninggalkan arena, dengan cepat ia akan mengambil ayamnya agar jangan sampai dihajar lagi oleh lawanya. Ayam yang kalah itu tetap di sayang dan di rawat dengan baik sebelum dilatih lagi agar kemampuanya lebih sempurna.
B. Ayam Jago Yang Baik
Orang yang memiliki ayam aduan kelas wahid pasti akan menjaga kemurnian darah ayam aduannya. Ayam aduanya itu pasti akan dikawinkan dengan betina terbaik agar mutu turunanya atau genetiknya setara atau lebih baik. Untuk itu, si pemilik akan mencatat dengan teliti nama-nama silsilah ayamnya sehingga jelas rangkaian keturunanya.
Bentuk fisik, Kemampuan bertarung, Rangkaian silsilah keturunan, pola warna, dan bentuk khas bagian tubuh tertentu akan menunjukkan mutu tertentu. Keadaan lahiriah itu menurut penggemarnya di jawa mencerminkan sifat batin ayam bersangkutan. Dan ilmu untuk mengetahui hubungan antara sifat fisik dan sifat batin itu lazim disebut Katuranggan Berikut ini beberapa sebutan khas pada ayam jago aduan berdasarkan (ules) warna bulu dan ciri-ciri fisiknya.
- Batu karang; keempat sisik jari kakinya pecah-pecah atau pucuk jari kedua kakinya pecah-pecah
- Basunanda; Warna kakinya kelabu atau kehitaman.
- Begananda; Warna kakinya kuning kemerahan.
- Mas sinangling; Warna bulunya putih kehijauan dan warna kakinya kuning.
- Mas tinuruh; Warna kakinya kekuningan.
- Naga mangsa; Sisik kakinya rapat sekali.
- Naga pinatrap; Sisik kakinya teratur seperti kulit salak.
- Naga temurun; Garis sisik kaki belakang menghadap kebawah.
- Kopek; Pukulan kakinya sering membutakan mata musuhnya.
- Kopyor; Penampilanya di arena selalu menggetarkan musuhnya.
- Pinunjul; Pada bagian depan dadanya terdapat bulu-bulu halus.
- Rupa; Kakinya agak kemerahan dan paruh melengkung ujungnya.
- Sura; Warna bulunya hijau keputihan dan kakinya hitam, atau warna bulunya blorok (dasar putih bertotol-totol hitam) dengan kaki hitam, atau lurik dengan kaki hitam.
- Sura dukun; Bulu lancurnya berdiri tegak.
- Tanjung karang; Tajinya bersusun.
- Tunggak alingan; Kedua jari Kaki belakangnya mencuat ke atas.
- Yuwono; Bulu panjangnya siwil tiga.
- Yuwono mata; Sepasang bulu lancurnya tegak, kakinya bersih seperti tak bersisik.
- Wiring galih; Warna dasar bulu badanya hitam dan bulu hiasnya merah,cokelat.
- Wiring kuning; Warna dasar bulu badanya hitam dan bulu hiasnya merah, serta bulu ekornya hitam mulus.
- Jragem; Warna bulu dasarnya hitam mulus dan hanya sedikit bulu hiasnya yang merah hitam.
Di antara macam-macam jago yang disebut dengan khas itu, yang sangat dihargai orang adalah wiring kuning, wiring galih, dan jragem. Menurut pengalaman para penggemarnya, ketiga macam jago itu kalau diadu selalu menyerang terlebih dahulu.
Ayam aduan yang baik juga harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Bermental baik dan kuat, berani menghadapi lawan tanpa pandang bulu, dan pantang menyerah selama pertarungan berlangsung.
- Tehnik bertarungnya bervariasi dan pandai mencari kelemahan lawan.
- Memiliki stamina yang baik.
- Memiliki sepasang kaki yang kokoh dan pandai melontarkan berbagai bentuk pukulan dari segala posisi.
- Memiliki kepandaian mengelak, meredam serangan lawan, dan melancarkan serangan balik terhadap lawannya secara tiba-tiba dan cepat.
- Cukup umur dan sudah memiliki pengalaman bertarung.
Peternakan si ciung wanara
Ayadu Mania
Comments
Post a Comment
Terimakasih telah berkunjung ke blog peternakan si ciung wanara. Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan